Representasi Kekerasan dalam Film "Vina: Sebelum 7 Hari” Analisis Semiotika Roland Barthes

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kekerasan dalam film Vina: Sebelum 7 Hari melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Film yang diangkat dari kisah nyata ini menampilkan berbagai bentuk kekerasan fisik, psikis, dan simbolik yang merefleksikan realitas sosial sekaligus membentuk konstruksi makna tertentu tentang korban dan pelaku. Fokus penelitian diarahkan pada tiga lapisan makna menurut Barthes, yakni denotasi, konotasi, dan mitos, untuk mengungkap bagaimana tanda-tanda visual, dialog, dan simbol dalam film membangun representasi kekerasan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis semiotika. Data dikumpulkan melalui observasi film, dokumentasi visual berupa tangkapan adegan, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan kekerasan melalui tanda-tanda yang mengandung makna eksplisit maupun implisit. Pada level denotatif, film menampilkan adegan kekerasan langsung seperti pemukulan, penganiayaan, hingga pembunuhan. Pada level konotatif, kekerasan tersebut dimaknai sebagai bentuk dominasi patriarki dan relasi kuasa yang timpang antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada level mitos, film mengonstruksi pemahaman kultural bahwa perempuan sering diposisikan sebagai pihak lemah dan korban, sementara laki-laki digambarkan sebagai pihak dominan yang memiliki kontrol atas tubuh dan martabat perempuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa film Vina: Sebelum 7 Hari tidak hanya merekam tragedi nyata, tetapi juga menjadi media representasi sosial yang memperlihatkan praktik kekerasan dan dominasi simbolik dalam masyarakat. Secara teoretis, penelitian ini memperkaya kajian semiotika dalam studi komunikasi, sementara secara praktis dapat menjadi bahan refleksi kritis terhadap representasi kekerasan berbasis gender dalam media.