Makna Simbolik dalam Ritual Bela Diri Langga
Keywords:
Makna simbolik, Langga, Budaya GorontaloAbstract
Komunikasi berperan penting dalam kehidupan, termasuk dalam seni bela diri yang sarat simbol dan nilai budaya. Di Gorontalo, bela diri Langga bukan hanya latihan fisik, tetapi juga sarana pembentukan karakter, spiritualitas, dan identitas budaya. Ritual-ritual Langga mengandung simbol komunikasi yang melestarikan nilai moral serta filosofi masyarakat. Meski kini mulai jarang diminati, upaya strategis melalui komunikasi simbolik diperlukan agar tradisi Langga tetap eksis sebagai warisan budaya tak benda.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami makna simbolik ritual bela diri Langga Gorontalo secara holistik, interpretatif, dan kontekstual sesuai fenomena alam. Desa Talumelito disebut Desa Konservasi Budaya karena ritual Langga memuat simbol bermakna, membentuk identitas, nilai budaya, serta wajib dilalui sebelum mempelajarinya. Desa Talumelito di Kecamatan Telaga Biru, Gorontalo, dikenal sebagai desa konservasi budaya dengan potensi pertanian, peternakan, dan kearifan lokal. Dalam penelitian ini, fokus pada ritual bela diri Langga yang sarat simbol spiritual, sosial, dan historis. Informan penelitian meliputi Guru Langga, tokoh adat, tokoh masyarakat, murid, serta peneliti budaya. Ritual Langga terdiri dari momuo pitodu, awali lo pitodu, dan moduhu dengan simbol utama kain putih, minyak panimbulu, serta layi lo maluo. Tradisi Langga diwariskan turun-temurun sejak Raja Ilato dan berperan penting membentuk identitas, nilai moral, dan spiritual masyarakat Gorontalo.