Analisis Makna Simbolik pada Bako Hati dalam Upacara Tradisi Wopato Pulu Huyi
Keywords:
Bako Hati, Wopato Pulu Huyi, Gorontalo, Interaksi Sosial, Makna SimbolikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis Bako Hati dalam upacara adat Wopato Pulu Huyi di Desa Bongo, Gorontalo. Tradisi ini merupakan ritual yang dilakukan untuk memperingati hari ke-40 kematian seseorang, di mana Bako Hati berfungsi sebagai jembatan simbolis antara hidup dan mati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Bako Hati tidak hanya berfungsi sebagai wadah koin dan kue tradisional, tetapi juga sebagai cerminan nilai-nilai budaya, norma sosial, dan interaksi interpersonal dalam masyarakat Gorontalo. Simbol ini mengekspresikan identitas kolektif dan spiritualitas masyarakat, sekaligus memperkuat ikatan sosial dan melestarikan tradisi yang diwariskan. Penelitian ini menawarkan pemahaman mendalam tentang pentingnya simbol dalam konteks budaya dan sosial Gorontalo. Lebih lanjut, penelitian ini juga menyoroti kontribusinya terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional. Dengan demikian, Bako Hati muncul sebagai elemen vital dalam mempertahankan dan mewariskan tradisi Wopato Pulu Huyi di tengah tantangan modernitas.