Hambatan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Paguyaman Pantai
Keywords:
Hambatan Komunikasi, Pembelajaran IPA, Siswa SMP, Interaksi Belajar, Partisipasi SiswaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan komunikasi yang terjadi pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Paguyaman Pantai.Komunikasi yang efektif antara guru dan siswa adalah komponen penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA yang menuntut pemahaman konsep secara mendalam dan interaktif. Akan tetapi, berbagai hambatan komunikasi dapat muncul dan menghambat proses tersebut. Penelitian ini menggunakan teoriAtribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider (1958) dengan pendekatan kualitatif metode deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan komunikasi siswa dalam pembelajaran IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain hambatan sosiologis (streotip dan perbedaan status sosial), hambatan antropologis (perbedaan fisik), hambatan psikologis (rasa cemas, bingung dan khawatir) serta hambatan semantik (penggunaan istilah yang sulit dipahami).Berdasarkan teori atribusi, hambatan-hambatan tersebut muncul karena siswa cenderung menafsirkan penyebab kesulitan komunikasi sebagai akibat dari faktor internal (misalnya kurang pintar, minder, tidak percaya diri) maupun faktor eksternal (misalnya sikap guru yang tegas, ejekan teman, atau penjelasan yang yang sulit dipahami). Penelitian ini menyimpulkan bahwa hambatan komunikasi tidak hanya terkait kesulitan memahami materi, akan tetapi juga dipengaruhi oleh cara siswa mengatribusikan penyebab dari pengalaman belajar mereka. Oleh karena itu, guru perlu memahami aspek atribusi siswa agar dapat menciptakan pembelajaran IPA yang lebih komunikatif dan inklusif.